top of page

Etika Berinteraksi dengan Teman Disabilitas

Lingkungan sehari-hari yang belum inklusif membuat teman nondisabilitas merasa ragu berinteraksi dengan teman disabilitas. Salah satu alasannya adalah takut salah bicara dan menyinggung teman disabilitas. Kali ini, Klobility akan memberi tips etika berinteraksi dengan teman disabilitas. Prinsip utama dari berinteraksi, termasuk dengan teman disabilitas, adalah rasa saling menghormati (respect). Selain itu, juga perlu diingat bahwa teman disabilitas setara dengan nondisabilitas. Maka dari itu, teman disabilitas juga berhak diperlakukan dengan rasa kemanusiaan. Hindari kata atau istilah yang kasar dan merendahkan teman-teman disabilitas.

  • Jangan gunakan kata "cacat" atau "tidak 'normal'" ketika membicarakan tentang disabilitas. Gunakan kata "disabilitas" atau "difabel" (different ability). Kebalikannya, gunakan kata "nondisabilitas", bukan "normal" ketika menyebut nondisabilitas.

  • Sebutan ragam disabilitas yang tepat adalah "disabilitas netra" ketika membicarakan disabilitas penglihatan; "disabilitas emosi" ketika membicarakan disabilitas mental dan psikologis (mental illness); "disabilitas Tuli" ketika membicarakan disabilitas pendengaran; "disabilitas intelektual" ketika membicarakan disabilitas kognitif; "disabilitas fisik" ketika membicarakan disabilitas tubuh.


Berinteraksi dengan teman disabilitas juga harus aksesibel dan inklusif. Yuk, simak tips berinteraksi dengan berbagai ragam disabilitas di bawah ini:

  • Disabilitas netra


  • Disabilitas emosi


  • Disabilitas Tuli


  • Disabilitas intelektual


  • Disabilitas fisik


(SKS)

bottom of page