Muhammad Fahmi Husaen adalah seorang penyandang disabilitas fisik yang memiliki segudang prestasi dan lulusan program studi komputer dan sistem informasi sekolah vokasi (SV) Universitas Gadjah Mada. Fahmi tidak mampu berjalan sejak kelas 4 SD sehingga membuat dia harus menggunakan kursi roda selama hidupnya. Anak pertama dari orang tua Anik Marwati dan Murtandlo ini mengalami Duchenne Muscular Distrophy (DMD). DMD merupakan salah satu bagian dari distorofi otot yaitu kelainan genetik yang membuat otot melemah sehingga tidak mampu berjalan dan berdiri, kelainan ini menyerang protein dystrophin yang berperan penting dalam fungsi otot. Meskipun dengan keterbatasan fisik yang di alami oleh Fahmi yang tinggal di Turi, Sleman, ia sempat untuk tidak mau sekolah, namun akhirnya dia mengatasi rasa minder tersebut karena dukungan orang tua dan lingkungannya.
Sejak kecil Fahmi sudah memiliki hobi dalam menggambar, awalnya dia menggambar mobil di atas kertas. Kemudian, waktu SMP Fahmi mulai mencoba menggambar sketsa 3D di komputer. Ia sempat juga menggunakan jasa guru desain, sering menonton tutorial desain di YouTube, dan selalu membaca buku tentang desain gambar.
Selama kuliah di UGM (Universitas Gadjah Mada), Fahmi selalu di antar oleh kedua orang tuanya dengan mobil. Ia memiliki 1 tantangan di kampusnya dalam fasilitas di gedung yang bertingkat, karena gedung yang sudah tua, cagar budaya, dan sulit berubah itu belum mempunyai fasilitas untuk pengguna kursi roda seperti lift, sehingga Fahmi selalu dibantu oleh teman-teman kampusnya dengan cara digotong.
Fahmi telah meraih banyak prestasi di bidang pendidikan. Dikutip dari situs ugm.ac.id, berbagai prestasi yang sudah dilakukan oleh Fahmi dari tahun ke tahun yaitu tahun 2013 ia meraih Penghargaan Indonesia ICT Award 2013, tahun 2015 Medali Perak OSN Karya Ilmiah Inklusi, tahun 2016 ia menjadi Finalis Toyota Eco Youth, dan di tahun 2018 mendapatkan Top 5 Design Mucle Car Indonesia Electric Car Design Contest 2018, Nominasi Samsung Global Startup Acceleration Program 2018, Medali Emas Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke 31 kategori Presentasi dan Poster 2018, serta menjadi Delegasi Sekolah Vokasi dalam The Internasional Seminar of Technology Sustainability 2018.
Pada tahun 2019, Fahmi Husaen menerima penghargaan Pemuda Disabilitas Berprestasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (kemenpora) dalam Anugerah Kepemudaan 2019 di Jakarta Concert Hall iNews Tower. Fahmi juga bersaing dengan para pemuda yang memiliki prestasi dari seluruh wilayah di Indonesia. Menurut Fahmi dari artikel situs ugm.ac.id, Anugerah Kepemudaan merupakan wadah bagi para pemuda dari seluruh Indonesia yang memiliki prestasi baik di tingkat nasional dan internasional dengan berbagai bidang tertentu sehingga mampu menginspirasi dan memotivasi bagi masyarakat Indonesia dalam berkarya.
Fahmi juga merupakan pendiri Yayasan Peduli Distrofi Muskuler Indonesia @dmd_Indonesia, salah satu wadah yang bergerak dalam pemberdayaan anak dengan Duchenne Muscular Distrophy (DMD) di Indonesia dengan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan masyarakat tentang DMD. Yayasan ini baru diresmikan dalam acara seminar DMD yang diselenggarakan di rumah sakit akademik Universitas Gadjah Mada pada tanggal 7 September 2019.
Berbagai prestasi yang sudah diraih oleh lulusan Universitas Gadjah Mada ini merupakan bukti bahwa keterbatasan bukan hambatan bagi disabilitas dalam berkarya, berinovasi, dan berprestasi. Semoga prestasi dari Fahmi dapat menginspirasi dan memotivasi para pemuda dari seluruh Indonesia, terutama untuk para penyandang disabilitas agar lebih aktif dalam berkarya dan berprestasi. (RYR)
Sumber:
1. https://ugm.ac.id/id/berita/18647-fahmi-raih-penghargaan-pemuda-difabel-berprestasi-dari-menpora
2. https://www.klikdokter.com/penyakit/duchenne-muscular-dystrophy