
Ketika membicarakan inklusi, isu yang sering dibicarakan adalah terkait kesetaraan gender. Partisipasi perempuan dinilai belum merata dalam berbagai bidang, seperti politik, sains, hingga tempat kerja. Data UN Women menunjukkan bahwa tidak banyak perempuan yang menduduki posisi tinggi di pemerintah maupun tempat kerja. Berdasarkan data hingga Oktober 2019, hanya ada 10 kepala negara dan 13 kepala pemerintahan perempuan di 22 negara. Kurangnya representasi perempuan ini lah yang menjadi dorongan Persatuan Bangsa-bangsa (United Nations) untuk memperingati Hari Perempuan Internasional setiap tanggal 8 Maret.
Hari Perempuan Internasional tidak hanya untuk merayakan pencapaian perempuan. Namun, juga untuk menyerukan urgensi kesetaraan perempuan di masyarakat. Pada tahun 2020, Hari Perempuan Internasional menjunjung tema “I am Generation Equality: Realizing Women’s Rights”. Melalui tema ini, UN Women ingin mengajak semua orang untuk menciptakan masyarakat yang setara dan inklusi, terutama bagi perempuan. Hari Perempuan Internasional juga menjadi saat yang tepat untuk meningkatkan kesadaran akan isu dan mengakhiri kekerasan berbasis gender, menyerukan kesetaraan hak reproduksi dan ekonomi, serta menginginkan teknologi dan inovasi yang inklusi gender.
Asal muasal Hari Perempuan Internasional paling awal yang dapat ditemukan adalah tahun 1908 di New York, Amerika Serikat. Pada tahun itu, ribuan buruh garmen perempuan mogok bekerja untuk memprotes kondisi kerja yang tidak manusiawi dan rentan kekerasan seksual. Mereka menuntut jam kerja yang lebih baik, gaji yang sepadan, dan kesetaraan di dunia kerja. Dalam rangka mengenang pemogokan ini, Partai Sosialis Amerika merayakan Hari Perempuan Nasional untuk pertama kalinya di Amerika pada 28 Februari 1909. Meskipun gerakan kesetaraan perempuan tertua ditemukan di Amerika, perempuan di seluruh dunia juga memiliki masa perjuangannya masing-masing. Gagasan untuk memperingati Hari Perempuan yang globat datang dari Clara Zetkin, pemimpin “Women’s Office” di Partai Demokrat Sosial Jerman. Ia mengajukan perayaan itu pada tahun 1910 di Konferensi Internasional Pekerja Perempuan di Kopenhagen. Seratus perempuan dari 17 negara yang berada di konferensi tersebut menyetujui idenya secara bulat. Hari Perempuan secara resmi dirayakan sedunia pada tahun 1975 ketika PBB mulai membentuk tema tahunan.
Sumber:
https://www.bbc.com/news/world-47446243
https://www.unwomen.org/en/news/in-focus/international-womens-day
https://www.internationalwomensday.com/About
Background image: