top of page

Heru Harmawan, Co-founder KitaCinta Coffee


Bisa ceritakan tentang diri Mas Heru?

Halo, perkenalkan nama saya Heru Harmawan. Saya kelahiran Desa Sukabumi 32 tahun yg lalu. Saya seorang penyandang disabilitas daksa. Waktu saya SMA, pulang sekolah saya mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan syaraf otot saya melemah. Menjadi seorang disabilitas tidak membuat saya patah semangat walaupun dulunya saya sempat frustasi. Tapi saya tidak ingin hal ini berlangsung lama, saya harus bangkit agar bisa mandiri, saya tidak mau menggantungkan hidup saya dari keluarga. Saya harus mandiri, akhirnya sekarang saya menjadi seorang barista dan membangun usaha coffee shop bersama teman disabilitas yang lain yang kami namakan KitaCinta Coffee.

Apa itu bisnis usaha KitaCinta Coffee?

Usaha KitaCinta Coffee ini adalah usaha yang dijalankan oleh penyandang disabilitas daksa. Coffe shop KitaCinta ini dibangun oleh 4 barista yang bekerja sama dengan sebuah PT Karya untuk Sesama dalam management-nya. Barista itu terdiri dari saya sendiri Heru Hermawan, Nabil, Syarif, dan Mukhayat. Coffee shop ini sudah berjalan hampir 8 bulan, yang mana sebelumnya kami berjualan kopi menggunakan foodtruck di acara-acara. Sekarang, kami sudah punya outlet-nya sendiri di daerah Cawang, Kramat Jati. Sebelum membuka usaha ini, kami terlebih dahulu belajar membuat kopi, belajar berwirausaha dan belajar mempunyai mental dan kepercayaan diri. Kami juga belajar bagaimana cara untuk mempromosikan (marketing). Selain berjualan di aplikasi online kami juga membangun relasi dan bekerja sama dengan beberapa UMKM. Kami berharap usaha coffe shop ini lebih meluas lagi dan biisa mempekerjakan teman-teman disabilitas lainnya.

Bagaimana awal Mas Heru memulai bisnis?

Bisnis ini di mulai ketika saya dan teman-teman sudah tidak bekerja lagi di perusahaan, awalnya saya terpikirkan oleh kami untuk berjualan minuman atau kopi keliling menggunakan motor. Dan kebetulan istri saya yang bekerja di sebuah perusahaan perbankkan mempunyai kenalan yang menawarkan untuk buka usaha. Karena saya dan teman-teman kala itu suka dengan kopi akhirnya kami memutuskan untuk membuka usaha kopi saja. Dan akhirnya kami pun bekerja sama dengan PT Karya untuk sesama. PT ini lah yang membantu bisnis kami ini, mencarikan modal, tempat dan memberikan training.

Apa saja hambatan yang Mas Heru temui di awal membangun usaha?

Untuk hambatan yang kami temui di awal adalah kondisi pandemi saat ini. Sebelum pandemi, kami juga berjualan menggunakan foodtruck mobil VW di event-event. Ada banyak acara atau event yang kami ikuti, tapi semenjak pandemi dan mulai diberlakukannya PSBB kami tidak bisa lagi berjualan di keramaian. Akhirnya kami memutar otak bagaimana cara agar usaha kami ini masih tetap berjalan. Kami pun mulai memasarkan produk di marketplace, sosial media dengan memanfaatkan instagram. Kemudian dari PT Karya untuk sesama pun memasarkan produk kami ke relasi-relasi mereka hingga sekarang alhamdulillah setiap hari kami selalu mendapat orderan untuk dikirimkan ke beberapa perkantoran.

Mas mempekerjakan disabilitas dan nondisabilitas atau hanya disabilitas? Kalau hanya disabilitas, apa saja disabilitasnya?

Disabilitas saja Mas, sejauh ini yang bergabung dengan kami disabilitas daksa.

Selama Pandemi Covid-19, apa tantangan yang dirasakan KitaCinta Coffe?

Sebenarnya KitaCinta coffe ini kami inginkan bukan hanya sekedar usaha untuk berjualan kopi, tapi bisa menjadi tempat teman disabilitas sharing bersama. Ada banyak program yang belum bisa kami lakukan karena terbatasnya untuk mengumpulkan orang-orang. Penjualan belum seutuhnya bisa kami dapatkan karena tidak bisa ramai coffe shop kami.

Sebagai disabilitas Daksa, bagaimana cara Mas Heru berinteraksi dengan non disabilitas untuk usaha KitaCinta coffe?

Sejauh ini kami sudah mulai terbiasa berkomunikasi dengan non disabilitas karena kita pernah berjualan memakai mobil VW di setiap keramaian, jadi alhamdulillah kita tidak ada hambatan.

Apa mimpi Mas Heru untuk usaha KitaCinta coffe?

Usaha ini terus berkembang buka cabang disetiap kota bahkan bisa buka cabang di luar negeri, bisa membantu teman-teman disabilitas lainnya.

Ada pesan untuk teman-teman disabilitas agar semangat bekerja atau memulai bisnis atau usaha sendiri?

Untuk teman-teman jangan pernah putus asa atau menyerah dengan keadaan, untuk yang sudah bekerja terus tingkatkan kualitasnya disetiap bidang yang kamu bisa agar dikuasai, dan untuk mau bisnis atau berwirausaha mulai aja dulu jangan nunggu nanti-nanti , jangan nunggu modal besar baru mau berwirausaha, mulai dulu aja dari hal kecil karena itu sebenarnya modal kamu untuk mendapatkan modal yang besar nanti.

Apakah ada pesan yang ingin disampaikan untuk perusahaan atau organisasi yang belum mulai berani berinteraksi dengan penyandang disabilitas?

Beri kami kepercayaan karena kita sama mempunyai pemikiran, mungkin hanya fisik saja yg membedakan.

bottom of page