top of page

Menciptakan lingkungan inklusi di Kalbe Group

1 April 2019 lalu, Klobility dengan bangga diundang oleh Kalbe Group di acara HR Forum Kalbe Group. Bersama dengan Angkie Yudhistia dari Thisable Enterprise, Aditya Rikidaniel sebagai perwakilan Klobility berbagi pengetahuan tentang keberagaman dan inklusi untuk perusahaan, terutama inklusi disabilitas.


Lima orang berdiri menghadap kamera. Paling kiri adalah Riki dari Klobility. Sebelah kanannya adalah Angkie dari Thisable Enterprise. Kanan Angkie adalah moderator dari Kalbe, Ditto pegawai Kalbe dengan disabilitas fisik. Paling kiri adalah perwakilan HR Kalbe Group
Aditya Rikidaniel (Klobility) dan Angkie Yudhistia (Thisable Enterprise) bersama pihak Kalbe Group

Dalam acara tersebut, Klobility menjelaskan bahwa inklusi bermula dari keberagaman. Sebuah perusahaan yang beragam ditandai dengan adanya latar belakang identitas dan kemampuan yang berbeda. Namun, perbedaan tidak akan menjadi inklusi jika tidak menghargai dan merangkul keberagaman. Perusahaan yang inklusif dapat dimulai dengan mengadaptasi aspek-aspek tertentu dari pekerjaan atau fasilitas untuk mengatasi tantangan yang disebabkan oleh perbedaan. Ketika berbicara tentang disabilitas, membangun lingkungan inklusi tidak selalu dengan membangun ulang gedung agar sesuai dengan disabilitas mereka. Inklusi bisa dimulai dengan langkah sederhana, seperti membuat lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi dan disabilitas individu, atau menempatkan individu di posisi di mana disabilitasnya tidak menjadi penghalang.


Seorang laki-laki berdiri memegang mic menjelaskan latar belakang terbentuknya Klobility
Aditya Rikidaniel (Klobility) menjelaskan latar belakang terbentuknya Klobility

Sebagai salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, Kalbe Group dikenal dengan inovasi dan pemikirannya yang maju. Salah satunya adalah dengan memulai langkah besar untuk menjadi perusahaan yang lebih inklusif. Pada tahun 2019, Kalbe Group mulai membuka diri dengan mempekerjakan seorang penyandang disabilitas fisik di PT Kalbio Global Medika sebagai peneliti. Luthfi M, yang akrab disapa Ditto, adalah lulusan Sekolah Hayati dan Ilmu Hidup ITB. Sejak masa kuliah, Ditto sudah melalang buana dengan penelitian-penelitiannya yang juara. Ditto belum lama bekerja di PT Kalbio Global Medika, namun, menurut atasan dan timnya, Ditto merupakan salah satu karyawan berprestasi di Kalbe Group. Ditto menunjukkan bahwa disabilitasnya tidak mendefinisikan kemampuannya di dunia kerja.


Ditto memegang mic dan bercerita ke audiens
Ditto bercerita pengalamannya sebagai penyandang disabilitas dan pekerjaannya di PT Kalbio Global Medika

Pekerjaan Ditto yang mengharuskannya berada di laboratorium tidak terhalang oleh disabilitasnya. Kalbe Group menggunakan alat yang tidak mengharuskan Ditto menggunakan kedua tangannya sehingga ia tidak mengalami kesulitan dalam bekerja. Penggunaan alat seperti ini juga bisa dianggap sebagai upaya membangun perusahaan yang lebih inklusif. (SKS)


bottom of page