
Halo Selamat Pagi Kak Nindhita, senang bertemu dengan kamu, ini pertama kalinya Klobility interview dengan perempuan Autis, boleh perkenalan tentang diri Kak Nindhita?
Namaku Anindhita Kirana Isa, dipanggil Nindhita. Aku lahir di Jakarta tahun 1999 artinya aku sudah 20 tahun. Aku di diagnosa autis sejak umur 1,8 tahun. Saat ini aku kuliah di universitas Trilogi jurusan DKV dan sudah semester 5.
Kalau Teman Inklusi boleh tahu, apa itu usaha cutemonster by Nindhita?
Nama merk produk dari desain karyaku sendiri. Nama itu aku pilih karena gambarku merupakan monster-monster. Gambar aku banyak sekali yang aku desain secara manual. Kebetulan aku punya mentor dan dari dia aku di arahkan untuk belajar digital. Gambar manual aku scan atau foto lalu diberikan warna dengan photoshop. Selain itu, aku juga belajar editing di hello motion academy. Mimi (Ibuku) lah yang punya ide untuk dijadikan produk. Produknya banyak saat ini, ada masker, face, shield, totebag, T-Shir, casing HP, lanyard, pin, tempat minum, shopping bag, notebook, book mark, pouch, pencil case, dan scarft. Selain aku jual lewat instagram, aku juga titip jual di gallery mata lokal di M bloc space.
Sudah berapa lama menjalankan usaha produk cutemonster nya Kak?
Coba-coba pertama kali hanya satu produk yaitu scarft di tahun 2016, namun berhenti di tahun 2017 karena persiapan ujian akhir semester dan mencari kampus serta kuliah awal. Lalu, mulai menggambar dan membuat produk lagi di tahun 2019.
Gimana ceritanya Kak, awal mulai buka usaha produk cutemonster?
Jujur saya aku dibantu mimi, mimiku yang membuat instagram @cutemonster, mendaftarkan menjadi merk di trademark Indonesia. Dan awalnya di tahun 2016 itu, mimiku juga yang upload foto-fotonya. Tetapi di tahun 2019, aku diajarkan untuk mandiri dan juga harus berani menjawab pertanyaan di inbox instagram. Kalau tidak mengerti, biasanya aku tanya pendapat mimiku.
Apa saja hambatan yang kamu temui di awal membangun usaha?
Mencari tahu yang disukai oleh orang-orang, karena itu mimiku lebih suka membuat sample dulu dan menjualnya ke teman-teman dekat. Aku juga jualan di sekolah waktu masih sekolah di SMA. Ikut Bazaar. Oh ya, orang yang punya bakat desain kan banyak, tidak cuma aku dan mereka jual produk juga. Kata Mimi aku harus menggambar yang unik, dan memang aku kan fokus dengan gambar monster.
Kak Nindhita mempekerjakan disabilitas dan nondisabilitas atau hanya disabilitas? Kalau hanya disabilitas, apa saja disabilitasnya?
Aku tidak punya karyawan kok, kan aku masih kuliah dan usaha aku ini masih tahap awal, jadi aku bagi tugas saja dengan mimiku. Aku tugasnya menggambar desain dan mencatat pesanan lalu mimiku yang order ke vendor untuk dibuatkan produk sesuai pesanan tersebut.
Selama pandemi Covid-19 apa tantangan yang dirasakan usaha Kak Nindhita?
Tantangannya adalah produk yang aku titipkan di gallery matalokal penjualannya sangat turun, karena tidak banyak pembeli yang datang ke M bloc Space. Tapi untuk penjualan online via instagram, tetap bagus. Hanya saja, yang laku terbatas pada produk masker dan face shield. Padahal sebelum covid, produk yang laku terjual adalah totebag, notebook, dan scarft.
Sebagai perempuan disabilitas Autis, bagaimana cara Kak Nindhita berinteraksi dengan nondisabilitas untuk usahanya?
Aku lebih suka komunikasi lewat WA (WhatsApp) karena aku ada waktu untuk berpikir dan bertanya maksud pertanyaan mereka ke mimi. Itu terbantu ketika berjualan online, hanya saja aku beberapa kali kena marah dan customer batal membeli karena aku terlalu lama membalas.
Apa mimpi Kak Nindhita untuk usaha Cutemonster?
Aku punya mimpi, image dari monster-monster aku bisa dikenal oleh banyak orang termasuk di luar negeri, juga bisa dijadikan tokoh animasi seperti cartoon network. Bisa dijadikan merchandise lebih banyak lagi.
Apakah ada pesan untuk teman-teman disabilitas agar semangat bekerja atau memulai bisnis atau usaha sendiri?
Pesanku, fokus dengan yang kita bisa. Dan harapan aku, orang tua tidak memaksakan hal yang tidak kita suka.
Apakah ada pesan yang ingin disampaikan untuk perusahaan atau organisasi yang belum mulai berani berinteraksi dengan penyandang disabilitas?
Disabilitas juga bisa bekerja, oleh sebab itu perusahaan mencoba saja dulu sesuai dengan keahlian kita. (RYR/SAR)
Interviewer: Ridho Yulio Rahmadino @rahmadinoridho
Narasumber: Anindhita Kirana Isa (Disabilitas Autis – Pemilik usaha Cutemonster) @nindhita_kirana & @cutemonster_id