top of page

Mempersiapkan Lingkungan Inklusif dan Sensitivitas dalam Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja


Pembicara pada seminar tentang membangun lingkungan kerja yang inklusif

JAKARTA, 8 APRIL 2019 – OUTBOUND PROJECT adalah sebuah proyek sosial yang diprakarsai oleh Nicky Claraentia Pratiwi; Alumni dari Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Professional Fellow Program yang diselenggarakan oleh US Department of State. Sebagai lanjutan dari program pertukaran budaya di Chicago, Amerika Serikat, pada Oktober 2017, Nicky melaksanakan Outbound Project bekerja sama dengan beberapa organisasi yang memiliki kepedulian terhadap pemberdayaan penyandang disabilitas, di antaranya Dayalima, ThisAble Enterprise, Universitas Bina Nusantara, Teach for Indonesia, Konekin Indonesia, dan Tenoon.


Nicky merupakan seorang disabilitas fisik yang telah konsisten berupaya memahami dan memperjuangkan bagaimana sebagai seorang disabilitas harus memiliki kemampuan untuk dapat berdaya di Indonesia. Berangkat dari latar belakang tersebut, Nicky menginisiasi Empowerment and Capacity Building for Persons with Disabilities; sebuah rangkaian acara proyek sosial bertemakan pemberdayaan orang dengan disabilitas pada tanggal 8 – 10 April 2019. Melalui rangkaian acara ini, Nicky mengajak seluruh pihak yang terlibat untuk mengambil sebuah perspektif baru tentang pemberdayaan disabilitas yang berpusat pada peranan tiga aspek vital, yakni komunitas penyandang disabilitas, pendidikan, serta dunia kerja.

Proyek sosial ini dimulai dengan sesi sehari penuh di BRSPDSN Tan Miyat, Bekasi. Hampir 100 orang penyandang disabilitas sensorik netra, serta orang tua mereka, juga perwakilan dari US Education, Universitas Bina Nusantara, dan ThisAble Enterprise ikut terlibat. Dalam acara ini, para peserta diajak untuk memahami bagaimana mempersiapkan para pelajar penyandang disabilitas mengenal dunia inklusi dengan menghadirkan para narasumber dari dunia pendidikan dan komunitas difabel. Nicky berharap bahwa para orang tua sebagai support system utama tidak pernah putus asa dalam mendukung para murid penyandang disabilitas untuk tidak pernah berhenti bermimpi dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.


Di hari kedua, Nicky serta perwakilan dari MOPD (Mayors Office for Persons With Disabilities), Chicago, mengunjungi Universitas Bina Nusantara dan memberikan pemahaman kepada para pendidik untuk membentuk lingkungan inklusif demi memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk dapat menempuh pendidikan tinggi. Hingga kini, terdapat lebih dari 20 mahasiswa penyandang disabilitas yang mengenyam pendidikan di Universitas Bina Nusantara.


Pada hari ketiga, rangkaian proyek sosial ini ditutup dengan seminar tentang membangun lingkungan kerja yang inklusif, bekerjasama dengan Dayalima Abisatya, ThisAble Enterprise, Konekin Indonesia, dan Tenoon. Sesi ini mengundang berbagai praktisi HR, baik yang baru tertarik maupun yang sudah menciptakan lingkungan inklusif di organisasi masing-masing. Seminar ini diharapkan mampu menginspirasi lebih banyak perusahaan untuk menyerap tenaga kerja penyandang disabilitas dalam sektor formal, sesuai dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.


Melalui proyek sosial ini, Nicky dan seluruh organisasi partner yang terlibat memiliki dua tujuan besar, yakni tercapainya pemahaman pembentukan lingkungan inklusif baik di bidang pendidikan dan juga di dunia kerja, serta menginspirasi para penyandang disabilitas untuk memahami bagaimana lingkungan inklusif itu tercipta. (GMZ/SKS)

bottom of page