Pandemi COVID-19 membuat pemerintah menetapkan aturan protokol kesehatan yang lebih ketat demi mencegah terjadinya penyebaran yang lebih luas. Salah satu aturan protokol kesehatan yang harus diikuti adalah penggunaan masker ketika berada di luar rumah. Peraturan ini tantangan tersendiri bagi disabilitas rungu atau Tuli dalam berkomunikasi. Disabilitas rungu atau Tuli membaca gerak bibir lawan bicara saat berkomunikasi. Namun, banyak cara untuk berkomunikasi dengan disabilitas rungu atau Tuli.
Seorang nasabah Bank Negara Indonesia (BNI) bernama Widi Utami membagikan pengalamannya sebagai nasabah Tuli dengan sebuah utas yang berjudul, “Tuli Pergi ke Bank di Tengah Pandemi”. Dalam utas ini, Widi, dengan username Twitter @MustikaUngu, menceritakan kisahnya ketika melakukan transaksi di Bank BNI dengan keterbatasan pendengaran dan komunikasi.

"Hormat sedalam-dalamnya untuk Bapak Kurniawan, Satpam @BNI cabang Jari Raya, Banyumanik". Widi Utami melanjutkan dengan tweet "Aku Tuli, tetapi masih bisa ngomong. Mengandalkan cara bicara dengan membaca gerak bibir. Begitu ada protokol wajib pakai masker. Blar! Rasanya hopelesssss.” dan "Tapi aku masih meyakini, ada jalan untuk tetap berkomunikasi. Kunjungan ke bank BNI dekat pasar Rasamala Jati Raya Banyumankk kemaren membuatku terharu.".
Dalam utasnya, Widi menceritakan bahwa ia datang membawa kertas bertuliskan dirinya seorang Tuli dan tujuannya ke bank hari itu. Kertas itu ia tunjukkan ke Bapak Kurniawan, satpam yang bertugas. Setelah membaca tulisan Widi, Pak Kurniawan mendampingi dan membantu Widi berkomunikasi dengan teller hingga keperluannya selesai.

Kisah menyentuh ini membuat utas Widi viral. Hingga saat ini, tweet-nya mencapai lebih dari 15.000 retweet dan 29.000 likes. Bapak Kurniawan, sebagai satpam yang membantu Widi saat itu, juga mendapatkan reward atau kompensasi dari BNI karena kisahnya yang viral.

Sumber
https://twitter.com/MustikaUngu/status/1268464353054912512