Masa pandemic COVID-19 membawa dampak yang signifikan terhadap kondisi ekonomi, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Oleh karena itu, Klobility membuat inisiatif #UMKMInklusi. UMKM Inklusi adalah UMKM yang dimiliki atau memberdayakan penyandang disabilitas. UMKM Inklusi perdana yang Klobility bahas kali ini adalah Precious One.

Precious One adalah sebuah rumah produksi kerajinan tangan yang memberdayakan penyandang disabilitas. Precious One didirikan oleh Ratnawati dengan temannya yang seorang disabilitas rungu/Tuli. Ratnawati, ingin menghapus stigma buruk penyandang disabilitas di masyarakat. Pemberdayaan disabilitas di Precious One dilakukan dengan melibatkan teman-teman disabilitas dalam proses pembuatan produk. Ragam disabilitas yang dipekerjakan di Precious One pun beragam, mulai dari disabilitas rungu/Tuli, disabilitas fisik, hingga disabilitas kognitif, seperti down syndrome dan autisme.
Didirikan 16 tahun lalu, Precious One memegang misi pemberdayaan penyandang disabilitas melalui produksi kerajinan tangan berkualitas tinggi. Produk-produk ini melibatkan penyandang disabilitas dalam pembuatannya. Produknya pun bermacam-macam, seperti sarung bantal, pajangan boneka dari kertas, boneka tangan, pouch, hingga tas. Precious One juga menyediakan jasa custom produk untuk keperluan perusahaan.

Selama perjalanannya, Precious One tentu mengalami tantangan, terutama ketika berkomunikasi antara nondisbilitas dan disabilitas. Namun, hambatan ini teratasi seiring meningkatnya interaksi dengan teman-teman disabilitas. Precious One terus bergerak untuk menjangkau lebih banyak disabilitas. Mumpuni (Dea), Marketing & Digital Collaboration Precious One, berharap lebih banyak lagi orang yang bisa merasakan hasil karya disabilitas. Precious One ingin menginspirasi teman-teman disabilitas untuk berkarya. Precious One juga ingin mengajak teman-teman nondisabilitas untuk turut membantu teman-teman disabilitas bisa lebih berkembang dan berdaya.
Pemberdayaan penyandang disabilitas dapat dilakukan siapa saja, termasuk perusahaan. Dea berpesan bahwa proses menjadi ramah disabilitas memang terasa berat di awal. Namun, selama ada rasa kepedulian, keinginan, juga dukungan lingkungan di perusahaan, karyawan dengan disabilitas juga bisa berkarya. Menurut Dea, kehadiran karyawan disabilitas juga dapat menambah insight demi kemajuan perusahaan. (SKS)
--
Pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah salah satu kelompok rentan yang terkena dampak COVID-19. Situasi ini mendorong Klobility untuk membuka kesempatan promosi secara GRATIS untuk UMKM yang inklusif di Indonesia. #UMKMInklusi adalah UMKM yang dimiliki atau memberdayakan teman-teman disabilitas (termasuk freelancer disabilitas). Jika teman-teman adalah pemilik/mengenal pemilik UMKM Inklusi, teman-teman juga bisa mengisi form berikut bit.ly/umkm-inklusi. Teman Inklusi juga bisa berkontribusi dengan menyebarkan kabar baik ini atau mention usaha teman kalian di @klobility.id.