Penggemar Pokémon tentu tidak asing dengan nama Satoshi Tajiri. Ia adalah pencipta game Pokémon, juga pendiri dan CEO Game Freak, sebuah perusahaan pengembang game. Namun, tidak banyak orang yang mengetahui bahwa Satoshi Tajiri adalah seorang penyandang sindrom Asperger, gangguan perkembangan yang masuk ke dalam gangguan spektrum autisme.

Lahir di sebuah desa di Tokyo, Satoshi muda suka menjelajahi alam. Ia memiliki ketertarikan pada serangga hingga dijuluki “Dr. Bug” oleh teman-temannya. Namun, ketika ia tumbuh remaja, lingkungan alam di sekitar desanya berubah menjadi lahan apartemen dan pusat perbelanjaan. Perubahan ini membuatnya tertarik dengan arcade games. Ketertarikannya terhadap arcade game membuat Satoshi berusaha mengembangkan permainannya sendiri. Ia membongkar Famicom-nya untuk melihat cara kerjanya. Ia juga memenangkan kontes konsep video game yang disponsori oleh Sega.
Satoshi dikenal sebagai anak yang tidak suka sekolah. Ia sering membolos dan menghabiskan waktu di arcade game. Seiring berjalannya waktu, Satoshi berhasil mendapatkan gelar diploma dari Tokyo National College of Technology, di mana ia mengambil studi tentang ilmu komputer dan elektronik. Pada tahun 1981-1986, Satoshi mendirikan Game Freak, sebuah majalah yang membahas game, dan disusul oleh ilustrator Ken Sugimori, yang kemudian menjadi illustrator untuk 151 Pokémon pertama. Selama menulis untuk Game Freak, Satoshi dan Ken melihat bahwa banyak video game yang tidak berkualitas sehingga menginspirasi keduanya untuk membuat game mereka sendiri.
Pada tahun 1990-an, Satoshi melihat dua anak bermain Game Boys bersama menggunakan Game Link Cable. Konon, saat ini lah idenya untuk membuat Pokémon tumbuh. Satoshi terdorong untuk membuat video game yang mengingatkannya pada hobinya saat kecil. Ia ingin anak-anak yang lahir di zaman modern juga merasakan keseruan berburu serangga. Ia juga bermimpi game ini bisa membantu anak-anak berteman hanya dengan menggunakan kabel penyambung. Ini yang menginspirasi Satoshi membuat konsep bertukar Pokémon.
Ide game ini ia ajukan ke Nintendo, sebuah perusahaan pengembang video game. Meskipun awalnya Nintendo tidak memahami konsep game ini, mereka memperkenalkan Satoshi dengan Shigeru Miyamoto yang kemudian menjadi mentornya. Proses pengembangan Pokémon membutuhkan waktu 6 tahun dan hampir membuat Game Freak bangkrut. Namun, investasi Creatures, Inc., yang kini memegang sepertiga dari hak Pokémon, membuat Game Freak dapat menyelesaikan Pokémon. Saat Pokémon diluncurkan pada tahun 1996, game ini tidak mendapatkan perhatian media. Game ini dinilai tidak akan laku karena menggunakan Game Boys, konsol yang sudah dianggap kuno. Namun, angka penjualan berkata lain. Penggemar game ini terus meningkat. Ditambah dengan adanya rumor Pokémon tersembunyi bernama Mew yang hanya bisa didapatkan dengan mengeksplor kesalahan programming dalam game. Satoshi mengurangi kekerasan dalam game dan mendesain Pokémon untuk pingsan ketika kalah. Ia menilai bahwa tidak sehat bagi anak-anak untuk mengasosiasikan kematian dengan kekalahan di game. Rendahnya kekerasan di dalam video game ini tidak menghalangi Pokémon terus melejit menjadi salah satu game tertinggi di Nintendo.
Bermula dari ketertarikannya terhadap serangga dan arcade game membawa Satoshi Tajiri menjadi seorang pembuat game ternama. IGN menyebutnya sebagai satu dari 100 pembuat game sepanjang masa. Ia juga dinilai sebagai salah satu orang berpengaruh di dunia video game modern. Satoshi Tajiri juga mendapatkan berbagai penghargaan dan pengakuan dari media, seperti The Economist. (SKS)
Sumber: