top of page

Tak Perlu Menunggu dari Orang Lain, Tetapi Mulailah dari Diri Sendiri

Jakarta, 9 Maret 2022 – Minimnya lowongan pekerjaan khusus Disabilitas di masa pandemi ini menjadi tantangan bagi teman-teman Disabilitas. Keterbatasan infrastruktur perusahaan dan jumlah peluang kerja yang tidak sebanding dengan banyaknya Teman Disabilitas menjadi salah satu penghambat dalam memperoleh pekerjaan. Di sisi lain, teman-teman Disabilitas memiliki kesempatan yang sama di dunia kerja. Hal ini terlihat dari hasil asesmen yang dilakukan oleh DayaLima pada tahun 2017, bahwa sebanyak 600 dari 1000 teman-teman Disabilitas memiliki kemampuan yang sama dengan Non-Disabilitas.


Sri Damiyati, misalnya, merupakan salah satu perempuan Disabilitas Daksa dengan kaki kanan kecil. Setiap harinya Sri menggunakan kruk sebagai alat bantu untuk berjalan, karena penggunaan kruk yang terlalu sering, kini Sri didiagnosis memiliki Scoliosis Thorakalis dan Deformatis Costa kiri. Sejak kecil, ia pernah mengalami diskriminasi yang berlapis di lingkungan keluarga, masyarakat, dan pendidikan umum. Mulai dari dibully, dihina, tidak memiliki teman, tidak dihargai, dan segala tindakan negatif dari orang disekitar. Namun hal tersebut justru menempa Sri menjadi pribadi yang tangguh.


Sri Damiyati mampu mematahkan diskriminasi tersebut dengan menyelesaikan pendidikannya. Meskipun sempat putus sekolah setelah lulus SD, karena faktor ekonomi keluarga, Sri sukses menyelesaikan kuliah dengan mengikuti program dari pemerintah kabupaten/provinsi untuk anak yang putus sekolah atau tidak sedang sekolah. Bagi Sri Damiyati, mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan diri lebih penting dari pada melihat penilaian negatif dari orang lain. Berbekal tekad dan gelar pendidikan, pada bulan Oktober 2021, Sri memulai perjalanannya untuk mencari kerja. Bukan hanya pengalaman yang mulus dan manis yang didapatkan oleh Sri Damiyati, sebelum Ia mendapatkan kerja, Sri juga sering mendapatkan penolakan dari berbagai perusahaan.


Penolakan tersebut biasanya Sri dapatkan, ketika Ia memberi tahu keadaan fisiknya kepada perusahaan rekruiter. Namun, sayangnya karena keterbatasan infrastruktur perusahaan yang tidak siap untuk Disabilitas, akhirnya jadwal wawancara kerja dibatalkan. Hal tersebut tidak membuat semangat Sri Damiyati runtuh. Penolakan tersebut justru menjadi motivasi Sri Damiyati untuk memperbanyak informasi terkait lowongan pekerjaan. Informasi lowongan kerja mulai Ia kumpulkan dari berbagai media sosial seperti Instagram, WhatsApp dan platform pencarian kerja seperti Linkedin, Jobstreet, dan masih banyak lainnya. Sri juga mencari informasi melalui relasi yang Ia punya. Banyak lowongan pekerjaan yang membuka kesempatan dan Sri mencoba untuk memasukan lamaran kerja.


Tidak hanya berhenti sampai platform digital, Sri juga kemudian bergabung dalam berbagai grup WhatsApp Disabilitas. Di dalam grup, Sri dapat berbagi pengalaman, maupun mengasah kemampuan bersama dengan teman-teman Disabilitas lain. Hal tersebut sangat membantu Sri untuk mempersiapkan diri, agar dengan kemampuan yang Ia miliki, Sri dapat beradaptasi dan menciptakan inovasi bagi perusahaan tempat Ia bekerja. Bahkan, grup tersebut membuka peluang bagi Sri untuk melangkah ke dunia kerja. Kini perempuan asal Bojonegoro, Jawa Timur ini akhirnya berhasil memperoleh kesempatan kerja sebagai General Affair di salah satu perusahaan BUMN di Jakarta.



Sepenggal cerita dari Sri Damiyati memberikan pembelajaran bagi teman-teman Disabilitas bahwa keterbatasan bukanlah hambatan. Kita bisa buat keterbatasan sebagai jalan untuk menemukan peluang. Mulailah sesuatu untuk mendapatkan sebuah peluang tanpa harus menunggu orang lain, bahkan kesempatan justru akan datang seiring dengan kita belajar memperbaiki diri dan memaksimalkan kemampuan yang kita miliki. (RYR/NNK)

bottom of page