
Perkembangan teknologi di era digital mempermudah berbagai aspek dalam kehidupan. Salah satunya dalam pemberdayaan penyandang disabilitas. Perkembangan teknologi asistif mendukung aksesibilitas sehingga mengubah disabilitas menjadi inklusi. Perusahaan teknologi besar, seperti Samsung dan Microsoft, menunjukkan kepedulian mereka tentang isu inklusi melalui fitur-fitur dan aplikasi terkini yang dapat memfasilitasi interaksi orang-orang berkebutuhan khusus dengan teman, keluarga, maupun orang lain.
Samsung
Samsung meluncurkan Good Vibes pada September 2019 lalu. Good Vibes adalah aplikasi komunikasi dua arah untuk penyandang disabilitas ganda Tuli-netra melalui getaran. Pesan yang dikirim dan diterima menggunakan aplikasi ini diubah menjadi sandi morse yang menggunakan kombinasi titik dan garis. Pengguna Good Vibes dengan disabilitas dapat membuat pesan dengan memasukkan ketukan pendek (titik) dan ketukan panjang (garis) yang akan diterima sebagai teks atau suara. Pengguna tanpa disabilitas dapat mengirim pesan dalam bentuk teks atau suara. Pesan ini akan diterima dalam getaran sandi morse.
Microsoft
Sebagai salah satu pelopor di industri teknologi, Microsoft ingin merangkul semua orang tanpa memandang jenis kelamin, usia, maupun ragam disabilitas, dengan mengedepankan aksesibilitas. Microsoft menunjukkan kepeduliannya terhadap isu inklusi dengan menciptakan Microsoft Accessibility dan Inclusive Design Toolkit, sebuah alat yang bertujuan untuk melibatkan dan belajar dari orang berkebutuhan khusus.
Microsoft juga mendesain controller Xbox yang aksesibel untuk pengguna dengan mobilitas yang terbatas. Xbox Adaptive Controller memiliki tombol besar dan dibuat agar dapat terhubung dengan perangkat eksternal. Fitur ini membuat pengguna dengan disabilitas dapat menyesuaikan perangkat sesuai dengan kebutuhan.
Medium
Pemberdayaan penyandang disabilitas dengan bantuan teknologi tidak selalu berbicara tentang alat. Medium mendukung inklusi dengan menggunakan kata-kata. Medium memberi ruang bagi penyandang disabilitas yang bekerja di dunia teknologi dengan membentuk Tech Disability Project. Penyandang disabilitas dapat berbagi cerita dan pengalaman mereka bekerja di industri teknologi secara terbuka. Kisah-kisah mereka menunjukkan bahwa penyandang disabilitas tidak ada bedanya dengan nondisabilitas jika mendapat kesempatan yang sama dan setara. (SKS)
Artikel diterjemahkan dari https://medium.com/@shbrnk/technology-and-disability-a-tool-to-inclusion-6b00331029c5