top of page

Temukan Minat Rancang Masa Depan: Kisah Sukses Entrepreneurship

Selasa, 3 November 2020 – Pada sesi kedua di event perdana Lipstick untuk Difabel yang berkolaborasi dengan Eksekutif 23 PPM School, Sabtu 31 Oktober 2020 membicarakan tentang kisah sukses entrepreneurship. Harapan dari kegiatan tersebut adalah agar para perempuan Disabilitas dan perempuan Nondisabilitas mampu mengembangkan dirinya dalam bidang entrepreneurship dan leadership.

Di tengah keseruan acara yang inklusif dan aksesibel, peserta diberi kesempatan untuk mengikuti game berbentuk quiz yang disediakan oleh panitia penyelenggaraan. Tidak hanya di sesi kedua, game berbentuk quiz yang berisi 10 pertanyaan tentang kegiatan tersebut juga ada di sesi pertama setelah selesai presentasi dari Ibu Ani Fegda.

Pada pembicara pertama di sesi kedua, Chintia Octenta Head Community Konekin Indonesia memotivasi peserta tentang kisah hidupnya sebagai seorang perempuan Disabilitas asal Aceh yang merantau ke Jakarta setelah menyelesaikan pendidikan kuliah untuk melamar pekerjaan di perusahaan, namun Chintia ditolak oleh perusahaan tempat ia melamar karena ia tidak memenuhi persyaratan dari perusahaan yang menerima Disabilitas.



Awalnya Chintia ingin mendalami tentang isu Disabilitas karena ia ingin mencari tahu tentang dirinya sebagai Disabilitas. Chintia lahir dengan nama medis Kongenital Amelia, dimana jari tangan dan kakinya tidak tumbuh dengan baik sejak dalam kandungan. Setelah dirinya sadar sebagai seorang Disabilitas dan adanya UU No.8 tahun 2016, Chintia akhirnya di terima menjadi ASN melalui jalur Disabilitas, ia mendapatkan kesempatan bekerja di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan jabatan analis kebijakan ahli pertama tepatnya di Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM.

Pada tahun 2018, Chintia bersama teman-temannya membangun Koneksi Indonesia Inklusif, sebuah platform sosial yang memiliki visi untuk menciptakan lingkungan yang inklusif. Selain itu, Konekin Indonesia juga memberikan informasi tentang isu Disabilitas dan membuka peluang untuk mengajak kolaborasi.

Setelah pemaparan dari Chintia, pembicara dilanjutkan oleh Naula Kamila, CEO dan Co-Founder of Mecapan, sebuah startup layanan kecantikan yang menyediakan berbagai jasa kecantikan didirikan sejak tahun 2017. Naula Kamila menjelaskan bagaimana membangun suatu ide berdasarkan minat, memulai bisnis tentang target pasar, dan membangun tim yang tepat.

Untuk membangun tim yang tepat, pilihlah seseorang yang kamu butuhkan, bukan seseorang yang kamu inginkan. Pilih seseorang yang cocok dengan kamu, ujar Naula Kamila dalam presentasinya. Selain itu, untuk kunci keberlangsungan usaha (sut , membutuhkan tim yang tepat, kepemimpinan yang baik, operasi yang efisien, pasar yang sesuai, kolaborasi, inovasi, pengulangan pembelian, dan ekspansi tepat waktu. Menurut Naula, untuk menjadi pengusaha bukan tentang siapa kita, namun tentang apa yang kita buat.

Setelah presentasi dari Naula Kamila, dilanjutkan dengan pembicara terakhir oleh Fanny Evrita, ThisAble Enterprise. Fanny Evrita adalah perempuan Disabilitas daksa yang memiliki pengalaman yang sama dengan Chintia Octenta, ia juga menceritakan tentang dirinya yang pernah di bully karena Disabilitas yang di alaminya. Karirnya semakin sukses setelah ia bekerja di perusahaan yang memberdayakan Disabilitas sebagai Talent Acquistion. Selengkapnya tentang Fanny Evrita di https://www.klobility.id/post/fanny-evrita-thisable (RYR)

bottom of page