
Bolehkah ceritakan tentang Amor Ethnic? Bagaimana ceritanya bisa mendirikan Amor Ethnic hingga terdaftar dalam UMKM?
Kita punya komunitas difabel se-desa grogol, kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo yang disebut Self Help Grup atau SHG desa grogol yang beranggotakan difabel dan wali difabel. Kita sudah melakukan beberapa pelatihan dari memasak. Membuat sabun dan membuat kerajinan sebagai upaya kita untuk menggali potensi difabel. Karena tentu tujuan kita untuk membuat difabel ini mandiri secara finansial. Ditahun 2018 akhirnya kita mampu menemukan salah satu potensi yang bisa dikembangkan. Yakni kerajinan macrame yang memiliki 6 crafter difabel, ibu rumah tangga, wali difabel, dan ada survivor kanker juga. Nah di usaha ini sebagai founder-pun saya juga harus bisa membuat mengajari. Karena mereka difabel tetap harus ada yang membantu dan mendampingi.
Sudah berapa lama menjalankan usaha Amor Ethnic ya Kak Lala?
Sejak 5 April 2018
Apa tantangan yang dirasakan saat membangun dan menjalankan usaha komunitas difabel?
1. Akses karena kita berada di desa pelosok, ketika ada tamu yang mau berkunjung atau bahkan terkadang paket yang kita kirim harus terlambat karena tidak ada kurir yang mengambil.
2. Barang handmade dan footmade itu butuh pengerjaan yang lebih lama apalagi yang bikin difabel ya. Nah disitu terkadang customer gak mau tau.
3. Terkendala modal yang mepet karena kita masih usaha kecil yang jatuh bangun.
Amour Ethnic mempekerjakan disabilitas dan nondisabilitas? Kalau hanya disabilitasnya, apa saja disabilitasnya?
Yang difabel, mbak Asih mulyani, disabilitas daksa tidak memiliki kedua tangan sejak lahir, mbak Sri Lestari disabilitas daksa berbadan kecil. Yang nondisabilitas ada ibu rumah tangga, wali difabel sama survivor kanker.
Selama Pandemi, apa tantangan yang dirasakan usaha Amour Ethnic?
Biasanya kita sering di undang di event-event gratis seperti pameran-pameran di solo raya aja untuk show up. Tapi selama pandemi tentu tidak ada acara apapun dan hanya bisa produktif dari rumah. Kita butuh banget show up ke event-event yang lebih besar.
Apa harapan untuk usaha Amor Ethnic?
Berharap Amor ethnic di kenal luas sebagai brand lokal yang berkualitas. Amor ethnic selalu hidup dan mampu menghidupi crafter-crafternya.
Apakah ada pesan untuk teman-teman disabilitas agar semangat bekerja atau memulai bisnis atau usaha sendiri?
Difabel juga harus mampu mandiri. Untuk keberlangsungan hidup diri sendiri jangan bergantung kepada orang lain. Ingat tekuni dan kembangkan satu saja potensimu, maka akan banyak orang yang mencarimu.
Apakah ada pesan untuk UMKM Disabilitas di Indonesia?
Lakukan yang terbaik, jatuh bangun itu hal biasa. Bahkan, sampai sekarang kami pun masih berproses. Setiap orang punya rezekinya masing-masing, jangan patah semangat ya. Show up terus dimanapun dan kapanpun jangan pernah malu biar lokal brand dari disabilitas juga semakin dikenal masyarakat luas dan difabel tidak dipandang sebelah mata lagi.
Interviewer: Ridho Yulio Rahmadino
Narasumber: Lala – Founder & Pengurus Amor Ethnic