top of page

#WFHappy ala Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus


Masa jaga jarak saat ini tengah diberlakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19. Situasi saat ini mungkin menjadi sangat menantang bagi para orang tua. Selain tetap harus bekerja dari rumah (work from home), pada saat bersamaan, harus mendampingi putra/putrinya yang berkebutuhan khusus beraktivitas di rumah. Namun demikian, tidak berarti bahwa tantangan ini tak dapat dilalui dengan baik. Berikut adalah tips bagi para orang tua anak berkebutuhan khusus (ABK) agar tetap produktif bekerja selama masa jaga jarak.


PROTEKSI DIRI

Orang tua perlu melindungi diri dari hal-hal yang dapat mengganggu kesehatan fisik maupun yang mengacaukan emosi. Menjaga kekuatan fisik dapat dilakukan dengan memastikan asupan makanan bergizi seimbang, berolahraga, dan istirahat cukup. Pastikan stabilitas emosi selalu positif dengan mendapatkan informasi terkini dari sumber resmi. Juga perlu selektif dalam memilah pemberitaan agar pikiran kita tetap tenang. Ketenangan orang tua akan mempengaruhi ketenangan ABK kita.


PERTAHANKAN RUTINITAS

Pertahankan rutinitas dan disiplin dalam berkegiatan sebagaimana hari kerja normal dengan mengatur pekerjaan berdasarkan skala prioritas. Identifikasi kegiatan mana saja yang harus dilakukan sendiri dan mana yang dapat didelegasikan. Juga tetap berkoordinasi dengan rekan kerja. Penting diingat bahwa selain menjalankan tugas pekerjaan, kita juga harus mengalokasikan (bukan menyisakan) waktu untuk mendampingi ABK kita di rumah. Rutinitas dan disiplin juga berlaku untuk anak agar mereka tetap berkegiatan dengan baik. Anak juga berada pada moda belajar seperti di sekolah atau tempat terapi (bukan sedang masa berlibur). Saya menyarankan agar orang tua dan anak tetap berbusana rapi sebagaimana kegiatan normal sehari-hari di tempat kerja atau sekolah. Misalnya, dengan mengenakan seragam, selama jam kerja/sekolah.


SIAPKAN FASILITAS KERJA & BELAJAR

Siapakan fasilitas pendukung secara seksama agar orang tua dan anak dapat tetap fokus berkegiatan dengan nyaman. Pastikan ketersediaan sarana yang dibutuhkan, seperti laptop, internet, peralatan audio/video conference, dan perlengkapan belajar dapat diakses dengan mudah. Tentukan ruangan khusus (bisa dalam 1 ruangan yang sama atau berbeda) atau sudut rumah tertentu untuk melakukan kegiatan masing-masing. Harus ada batasan yang jelas zona kerja untuk orang tua dan zona belajar untuk anak, agar tetap fokus dan nyaman berkegiatan. Fasilitas juga termasuk dukungan anggota keluarga lain atau pengasuh anak agar turut menciptakan suasana kondusif untuk bekerja dan belajar.


KOMUNIKASI EFEKTIF

Selama masa jaga jarak ini orang tua harus membangun komunikasi efektif dengan anak, guru/terapis anak, dan stakeholder (pemangku kepentingan) terkait pekerjaan.

  • Dengan Anak

Diskusikan dengan anak mengenai situasi yang sedang terjadi, sesuai dengan tingkat pemahaman dan bahasa yang mudah mereka mengerti. Bantu anak menyusun jadwal kegiatan harian/mingguan sebagaimana orang tua menyusun kegiatan kerjanya. Buat “ground rules” atau peraturan yang disepakati bersama mengenai tindakan apa yang boleh/tidak boleh dilakukan, kegiatan mana saja yang perlu/tidak perlu pendampingan orang tua, beserta kesepakatan waktunya. Pastikan semua aktivitas dilakukan dengan gembira dan menyenangkan.

  • Dengan Guru/Terapis

Orang tua perlu memahami secara rinci mengenai proses dan teknis pembelajaran interaktif jarak jauh, serta indikator pembelajaran yang ditetapkan untuk ABK kita. Apabila ABK mengikuti kegiatan terapi di klinik/pusat terapi, mintalah tips mengenai aktivitas pengganti terapi yang dapat dilakukan di rumah agar perkembangan anak setidaknya tetap pada fase stabil.

  • Dengan stakeholders (pemangku kepentingan)

Kita tetap perlu menjalin komunikasi efektif dengan berbagai pihak (stakeholders / pemangku kepentingan) yang terkait dengan tanggung jawab pekerjaan kita. Kelola ekspektasi yang diharapkan dari semua target kerja kita dan tetap jalin komunikasi dengan baik dengan rekanan kerja kita. Hal ini merupakan salah satu upaya agar kita dapat tetap bekerja secara profesional selama masa jaga jarak ini.


Ini saatnya kita membangun sinergi antaranggota keluarga. Meskipun kita memiliki tanggung jawab dalam pekerjaan, ingatlah bahwa orang tua adalah guru dan terapis terbaik buat putra/putrinya. Stay safe, Keep healthy, Happy WorkFromHome #WFHappy, Happy LearningFromHome. (DAW/SKS)


Kontributor:

Diah Arum Witasari (Consultant & Coach Daya Dimensi Indonesia, Ibu dari anak dengan spektrum autisme)

bottom of page